Syam'un

Bupati Serang ke-13Masa jabatan
1945–1949PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
R. A. A. Hilman Djajadiningrat
Pengganti
Mas Parmadidjaja
Sebelum
Informasi pribadiLahir(1894-04-15)15 April 1894
Beji, Bojonegara, Bojonegara, Serang, BantenMeninggal28 Februari 1949(1949-02-28) (umur 54)
Kamasan, Cinangka, Serang, BantenPenghargaan sipilPahlawan Nasional IndonesiaKarier militerPihak
  •  Kekaisaran Jepang (1943—1945)
  •  Indonesia (1945—1949)
Dinas/cabang TNI Angkatan DaratMasa dinas1943—1949Pangkat Brigadir Jenderal TNI (Anumerta)Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) K.H. Syam'un (5 April 1894 – 28 Februari 1949) adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten.

Riwayat hidup

Syam'un lahir di kampung Beji pada tanggal 15 April 1883. Lokasi kelahirannya masuk dalam wilayah Desa Bojonegara, Kecamatan Cilegon, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten. Nama ibunya adalah Siti Hajar, sedangkan ayahnya bernama Alwiyan. Keluarganya merupakan keturunan kyai asal Banten. Kakek dari jalur keluarga ibunya bernama Wasyid merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa Geger Cilegon 1888.[1] Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda.[butuh rujukan]

Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (1905—1910) dan berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli ke-Islaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pendidikan akademinya dilalui di Al-Azhar University Cairo Mesir (1910—1915).[butuh rujukan]

Pada tahun 1916, Syam’un mendirikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah di Citangkil, Desa Warnasari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten. Namanya kemudian diubah menjadi Perguruan Islam Al-Khairiyah.[2]

Mulai tahun 1942 hingga tahun 1945, Syam’un bergabung menjadi anggota Pembela Tanah Air (PETA).[3] Organisasi ini merupakan gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.[butuh rujukan]

Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.[butuh rujukan]

Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945—1949. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.[butuh rujukan]

Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang. Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim.[butuh rujukan]

Wafat

Brigjen KH. Syam’un meninggal pada tanggal 2 Maret 1949 sekitar pukul 4:45 subuh. Ia wafat di Desa Kamasan Anyer. Sebelumnya, ia mengalami sakit selama 4 hari sejak tanggal 27 Februari 1949. Menjelang wafatnya, ia ditemani oleh istrinya.[4] Pada saat meninggal, pangkat militer KH Syam'un adalah Kolonel, kerena jasa jasanya, kemudian mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir Jenderal Anumerta.[butuh rujukan]

Penghargaan

Pahlawan Nasional

Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. [1]

Referensi

  1. ^ "Nilai Gigih dalam Biografi K.H. Sjamun (1883-1949)". Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah. 1 (1): 28. doi:10.17509/historia.v1i1.7010. ISSN 2620-4789. 
  2. ^ Wiryono, Herry (2012). "Perkembangan Perguruan Islam Al-Khairiyah Cilegon Banten (1916-1950)". Patanjala. 4 (1): 58. 
  3. ^ Ali, M., dkk. (2016). Biografi K.H. Syam’un (1883-1949) (PDF). Serang: Laboratorium Bantenologi. hlm. 3. ISBN 978-602-6671-20-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ Ali, M., Permana, R., dan Alfuadi, F. (2020). Ibnu Suardi, Jemmy, ed. Brigjen KH. Syam’un, Kiyai Panglima para Pejuang Kemerdekaan di Banten (1893-1949) (PDF). Serang: Pemerintah Kota Serang. hlm. 139. ISBN 978-602-53710-6-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  5. ^ "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
  • l
  • b
  • s
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Kemerdekaan
Revolusi
Pergerakan
Sastra
Seni
Pendidikan
Integrasi
Pers
Pembangunan
Agama
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Syaifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia


Ikon rintisan

Artikel bertopik biografi tokoh militer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s