Suharso

Prof. Dr. Soeharso (13 Mei 1912 – 27 Februari 1971) adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.[1][2][3]

Soeharso dilahirkan tanggal 13 Mei 1912 di Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, anak ke 4 dari 8 bersaudara putera Raden Sastrosoeharso.

Masuk sekolah tahun 1919 di HIS Salatiga, tamat pada tahun 1926. Tahun 1922 saat Soeharso masih duduk di HIS, ayahanda Raden Sastrosoeharso meninggal dunia. Setamat HIS pada tahun 1926 Soeharso melanjutkan pendidikan pada MULO di Solo dan selesai tahun 1930.

Pada tahun 1930 melanjutkan pendidikan pada AMS Yogyakarta sampai dengan tahun 1933. Ia aktif dalam organisasi Jong Java sejak di MULO dan AMS. Setamat dari AMS Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan di NIAS Surabaya dengan mendapat beasiswa.

Lulus sebagai dokter tahun 1939 dan dikenal dengan gelar Indische Art; bekerja di CBZ (RSU) Surabaya sebagai asisten bedah. Pada tahun 1941 ia pindah ke Pontianak karena mengalami konflik dengan suster dari Belanda.

Tahun 1941 menikah dengan Djohar Insijah, puteri Dr. Agusdjam.

Tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Di daerah Ketapang Pontianak dan daerah lain, Jepang membunuh para intelektual. Dr. Soeharso dan istri kembali ke Pulau Jawa. Tahun 1945 Dr. Soeharso bersama kawan-kawan membentuk Cabang PMI untuk membantu pejuang-pejuang kemerdekaan. Pada tahun 1946 Dr. Soeharso terpanggil untuk membuat prothesa dan orthosa karena begitu banyaknya pemuda yang cacat akibat perang.

Selanjutnya ia konsisten mengembangkan bidang prosthesis-orthosis serta rehabilitasi medik di Indonesia.

Ia mendapat Diploma INTERNATIONAL COLLEGE OF SURGEON di Geneva tahun 1956. Mendapat Brevet AHLI BEDAH tahun 1957.

Wafat pada tanggal 27 Februari 1971 pukul 19.00 dalam usia 59 tahun di rumah Jl. Slamet Riyadi, Surakarta. Delapan Instansi/Lembaga dan Organisasi yang dirintis olehnya menggunakan namanya. Pengukuhan nama ini ditetapkan oleh:

Pada tahun 2007, namanya diabadikan sebagai nama kapal perang khusus rumah sakit, KRI dr. Soeharso (990) (sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele (972)).

Pendidikan[1][2][3]

  • 1926 – lulus HIS Salatiga
  • 1930 – lulus MULO Solo
  • 1933 – lulus AMS B Yogyakarta
  • 1939 – lulus NIAS Surabaya (Nederlandsch Indische Artsen School, Sekolah Kedokteran Bumiputra)

Karier dan sumbangsih

  • 1939 – Asisten di RSUP Surabaya
  • 1939 – Dokter di Ketapang, Kalimantan Barat
  • 1942 – Dokter di RS Jebres, Kota Surakarta
  • 1948 – Mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan (prostesis) di RS Umum Surakarta
  • 1951 – Mendirikan Rehabilitasi Centrum Penderita Cacat Tubuh di Surakarta
  • 1953 – Mendirikan Rumah Sakit Ortopedi dan Yayasan Pemeliharaan Anak-anak Cacat di Surakarta (YPAC)

Jabatan yang pernah diemban:

  1. Lektor muda, Lektor sampai dengan Profesor pada Perguruan Tinggi Kedokteran Cabang Surakarta, UGM, UNAIR.
  2. Pemimpin Umum Usaha Prothesa.
  3. Supervisor RC.
  4. Penasehat ahli Mentri Sosial.
  5. Ketua Umum IKABI.
  6. Pemimpin Lembaga Orthopedi dan Prothese oleh Presiden RI (1955).
  7. Penasehat atau Ketua Organisasi-Organisasi, kegiatan-kegiatan LSM baik dalam maupun luar negeri.
  8. Pemimpin atau Penasehat pada lembaga yang didirikan atas prakarsanya.
  9. Member or EXPERT COMMITTEE ON REHABILITATION, WHO selama dua periode yaitu tahun 1958 dan 1963.
  10. Pimpinan delegasi Indonesia di luar negeri.

Mendirikan Organisasi/Lembaga Pelayanan Masyarakat:

  1. PMI tahun 1945.
  2. Usaha pembuatan Prothesa tahun 1946.
  3. Rumah Sakit Orthopedi Solo tahun 1951.
  4. YPAC tahun 1953.
  5. Yayasan Sheltered Workshop Solo tahun 1953.
  6. Sekolah Perawat Fisioterapi tahun 1954 yang dikonversi menjadi Akademi pada tahun 1964.
  7. Yayasan Koperasi Penderita Cacat “Harapan” tahun 1955.
  8. Sheltered Workshop PROMORTO tahun 1957.
  9. Yayasan Pembinaan Olah Raga Penderita Cacat tahun 1962.
  10. Yayasan Balai Penampungan Penderita Paraplegia tahun 1967.
  11. Yayasan Danan Skoliosis Risser tahun 1968.
  12. Federasi Penderita Cacat Mental Indonesia di Yogyakarta tahun 1967.

Penghargaan

Penghargaan yang diterima:

  1. Tahun 1954 : World Rehabilitation Prize oleh World Veteran Federation.
  2. Tahun 1956 : Fellow of The International Colelge of Surgeons.
  3. Tahun 1958 : Penghargaan IDI pada Muktamar VII.
  4. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Pembangunan.
  5. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Kebaktian Sosial.
  6. Tahun 1968 : Bintang Mahaputra Kelas III.
  7. Tahun 1969 : Albert Marry Lasker Award, Untuk Prof. Dr. R. Soeharso dan Nyonya.
  8. Tahun 1969 : Warga Kehormatan daerah Propinsi Jawa Tengah.
  9. Tahun 1969 : Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas Airlangga.
  10. Tahun 1969 : University Of California, sebagai Qualified Instruktor Clinical.
  11. Tahun 1970 : Penghargaan dari People To People Program Committee For Handicapped, USA.
  12. Tahun 1974 : Pahlawan Nasional.

Karya Tulis: Sebanyak 86 buku dan ratusan karya-karya lainnya.

Referensi dan pranala luar

  • Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 15, 1991
  • Prof. Dr. Soeharso oleh Rahajeng N. Tunjungputri. Diakses 14 Agustus 2022.
  • Prof. Dr. Suharso, Dokter Para Pejuang Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine.
  • Prof. Dr. Suharso, Pendiri YPAC
  1. ^ a b "Sekilas Eyang Kakung, Prof. Dr. Suharso (Alm). – Arya Dega" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08. 
  2. ^ a b RRI 2021, LPP. "Prof. dr. Soeharso Pahlawan Bagi Penyandang Cacat". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-08. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  3. ^ a b Platform ([email protected]), Ommu. "Prof. DR. R. Soeharso | Center Of Excellence". ommu.co. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  • l
  • b
  • s
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Kemerdekaan
Revolusi
Pergerakan
Sastra
Seni
Pendidikan
Integrasi
Pers
Pembangunan
Agama
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Syaifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia