Sakramen Lutheran

Bagian dari seri tentang
Gereja Lutheran
Mawar Luther
Mawar Luther
Concordia
  • Pengakuan Iman Rasuli
  • Pengakuan Iman Nicea
  • Pengakuan Iman Atanasius
  • Pengakuan Iman Augsburg
  • Apologia Pengakuan Iman Augsburg
  • Katekismus Besar
  • Katekismus Kecil
  • Pokok-Pokok Iman Schmalkalden
  • Risalah Tentang Kewenangan dan Keutamaan Paus
  • Rumusan Concordia
Teologi
  • Teologi Martin Luther
  • Pembenaran
  • Hukum dan Injil
  • Sola gratia
  • Sola scriptura
  • Kristologi
  • Pengudusan
  • Dua Kerajaan
  • Katolisitas
  • Dua Macam Gereja
  • Imamat Segenap Umat Beriman
  • Penyelenggaraan Illahi
  • Mariologi
  • Teologi Salib
  • Kemanunggalan Sakramental
  • Homoseksualitas
  • Sakramen dan Ibadat
  • Pembaptisan
  • Ekaristi
  • Pengakuan Dosa
  • Sidi
  • Perkawinan
  • Pengurapan Orang Sakit
  • Rohaniwan
  • Puji-pujian Lutheran
  • Pencipta lagu Lutheran
  • Musik pada era Reformasi
  • Seni rupa Lutheran
Organisasi
  • Konferensi Lutheran Injili Konfesional
  • Forum Lutheran Misional dan Konfesional Sedunia
  • Dewan Lutheran Internasional
  • Federasi Lutheran Sedunia
  • Denominasi
  • Gereja Lutheran menurut kawasan
Sejarah
Misionaris
  • John Campanius
  • Bartholomäus Ziegenbalg
  • Hans Egede
  • Johann Heinrich Callenberg
  • Johann Phillip Fabricius
  • Paul Henkel
  • John Christian Frederick Heyer
  • Karl Graul
  • Martti Rautanen
  • Wilhelm Sihler
  • F. C. D. Wyneken
  • Hans Paludan Smith Schreuder
  • Lars Olsen Skrefsrud
  • Ludwig Ingwer Nommensen
  • Onesimos Nesib
  • Paul Olaf Bodding
  • Johann Flierl
  • Christian Keyser
Penerjemah Alkitab
  • Martin Luther
  • Casiodoro de Reina
  • Kjell Magne Yri
  • Onesimos Nesib
  • Aster Ganno
  • Kristian Osvald Viderø
  • Jákup Dahl
  • Bartholomäus Ziegenbalg
  • Johann Phillip Fabricius
  • William Tyndale
  • John Rogers
  • George Constantine
  • Jozef Roháček
  • Johannes Avetaranian
  • Guðbrandur Þorláksson
  • Ludvig Olsen Fossum
  • Hans Egede / Paul Egede
  • Otto Fabricius
  • Nils Vibe Stockfleth
  • Olaus Petri / Laurentius Petri
  • Martti Rautanen
  • Primož Trubar
  • Jurij Dalmatin
  • Ludwig Ingwer Nommensen
  • Sebastian Krelj
  • Mikael Agricola
  • Lembaga Alkitab Norwegia
  • Samuel Ludwik Zasadius
  • Stanislovas Rapolionis
  • Laurentius Andreae
  • Hans Tausen
  • Olaf M. Norlie
  • Jonas Bretkūnas
  • Hans Paludan Smith Schreuder
  • Antonio Brucioli
  • Mikołaj Jakubica
  • Matthias Bel
  • Johann Ernst Glück
  • William F. Beck
Teolog
 Portal Kristen
  • l
  • b
  • s

Sakramen Lutheran merupakan "tindakan kudus pranata ilahiah".[1] Penganut ajaran Lutheran meyakini bahwa kapanpun mereka diberikan secara benar dengan penggunaan komponen fisik yang diperintahkan Tuhan bersamaan dengan sabda pranata ilahi, Tuhan melalui cara yang khusus pada setiap sakramen hadir di dalam kata-kata & sabda serta komponen fisik.[1] Lutheranisme pun mengajarkan bahwa Tuhan sesungguhnya memberikan pengampunan dosa dan keselamatan abadi bagi semua yang menerima sakramen dan Tuhan bekerja di dalam setiap penerima sakramen untuk membuat mereka menerima pelbagai berkat dan untuk meningkatkan keyakinan yang mereka miliki.[1]

Karakteristik sakramen

Pada Konfesi Pengakuan Iman Augsburg, sakramen dimaknai sebagai

If we define the sacraments as rites, which have the command of God and to which the promise of grace has been added, it is easy to determine what the sacraments are, properly speaking. For humanly instituted rites are not sacraments, properly seen because human beings do not have the authority to promise grace. Therefore signs instituted without the command of God are not sure signs of grace, even though they perhaps serve to teach or admonish the common folk. – Apabila kita mengartikan sakramen sebagai ritus yang memiliki perintah Tuhan dan yang janji kasih karunia telah ditambahkan, sangat mudah untuk menentukan apa saja sakramen itu. Karena ritus yang dibentuk oleh manusia bukanlah sakramen, dilihat dengan tepat karena manusia tidak memiliki kuasa untuk menjanjikan kasih karunia. Oleh karenanya, tanda-tanda yang ditetapkan tanpa perintah Tuhan bukanlah tanda kasih karunia yang sejati, meskipun hal tersebut mungkin berfungsi untuk memberikan pengajaran dan nasihat manusia umumnya.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c Graebner, Augustus Lawrence (1910). Outlines Of Doctrinal Theology. Saint Louis, MO: Concordia Publishing House. hlm. 161. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-21.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Article XIII: The Number and Use of the Sacraments, vv 3–4, Apology of Augsburg Confession, The Book of Concord, Minneapolis, MN: Augsburg Fortress, 2000, 219 – 220.


Ikon rintisan

Artikel bertopik Gereja Lutheran ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s