Asbestosis

Asbestosis
Informasi umum
SpesialisasiPulmonologi Sunting ini di Wikidata
Asbestosis ditunjukkan dengan plak di atas diafragma (pencitraan dengan sinar-x)

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyebab

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

  • Plak pleura (klasifikasi)
  • Mesotelioma maligna
  • Efusi pleura.

Gejala

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumor pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.

Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

  • batuk
  • rasa sesak di dada
  • nyeri dada
  • kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).

Diagnosis

Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis, biasanya dilakukan pemeriksaan berikut:

  • Rontgen dada
  • Tes fungsi paru-paru
  • CT scan paru.

Penyembuhan

Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

Pencegahan

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.

Pranala luar

  • (Inggris) Laporan World Health Organization
  • (Inggris) British Government Health and Safety Executive
  • (Inggris) Asbestos Exposure - National Cancer Institute, USA
  • (Inggris) Public Health Guidance: Asbestos, Queensland Govt., Australia
  • l
  • b
  • s
Penyakit sistem pernapasan
ISPA
(termasuk ISPA,
Selesma)
kepala
sinus
Sinusitis
Hidung
Rinitis
Rinitis vasomotor
Rinitis atropi
Rinitis alergi
Polip hidung
Rinore
Septum nasal
Deviasi septum nasal
Perforasi septum nasal
Hematoma septum nasal
Tonsil
Tonsilitis
Hipertrofi adenoid
Abses peritonsil
Leher
Faring
Faringitis
Faringitis streptokokus
Refluks laringofaring (LPR)
Abses retrofaring
Laring
Laringotrakeitis
Laringomalasia
Kista laring
Laringitis
Refluks laringofaring (LPR)
Spasme laring
Pita suara
Refluks laringofaring (LPR)
Nodul pita suara
Kelumpuhan pita suara
Disfungsi pita suara
Epiglotis
Epiglotitis
Trakea
Trakeitis
Stenosis laringotrakea
Saluran napas bawah/Penyakit paru
Bronkus/
obstruktif
acute
Bronkitis akut
kronik
PPOK
Bronkitis Kronik
PPOK eksaserbasi akut)
Asma (Status asmatikus
Terkait aspirin
Terkait aktivitas
Bronkiektasis
Fibrosis kistik
tidak spesifik
Bronkitis
Bronkiolitis
Bronkiolitis obliterans
Panbronkiolitis difus
Interstisial/
restriktif
(fibrosis)
Agen eksternal/
okupasi
penyakit paru
Pneumokoniosis
Aluminosis
Asbestosis
Baritosis
Fibrosis bauksit
Beriliosis
Sindrom Caplan
Kalikosis
Pneumokoniosis pekerja batubara
Siderosis
Silikosis
Talkosis
Bisinosis
Pneumonitis hipersensitivitas
Bagasosis
Bird fancier's lung
Paru petani
Likoperdonosis
Lainnya
  • ARDS
  • Kombinasi fibrosis paru dan emfisema
  • Edema paru
  • Sindrom Löffler/Pneumonia eosinofilik
  • Hipersensitivitas respirasi
    • Aspergilosis bronkopulmoner alergi
  • Sindrom Hamman-Rich
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Sarkoidosis
  • Cedera paru terkait vape
Obstruktif / Restriktif
Pneumonia/
pneumonitis
oleh patogen
  • Virus
  • Bakteri
    • Pneumokokus
    • Klebsiella
  • Bakteri atipik
    • Mikoplasma
    • Legionelosis
    • Klamidia
  • Fungi
    • Pneumosistis
  • Parasitik
  • noninfeksi
    • Kimia/Sindrom Mendelson
    • Aspirasi/Lipid
oleh vektor/rute
  • Pneumonia komunitas (CAP)
  • Healthcare-associated Pneumonia (HCAP)
  • Pneumonia nosokomial (HAP)
oleh distribusi
  • Bronko-
  • Lobaris
IIP
  • UIP
  • DIP
  • BOOP-COP
  • NSIP
  • RB
lainnya
Kavitas paru/
mediastinum
Penyakit pleura
Efusi pleura
Hemotoraks
Hidrotoraks
Kilotoraks
Empiema/pyotoraks
Maligna
Fibrotoraks
Penyakit mediastinum
  • Mediastinitis
  • Emfisema mediastinum
Lainnya
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • Microsoft Academic