Alfabet bahasa Sunda

Huruf vokal dalam bahasa Sunda.

Alfabet bahasa Sunda (ᮠᮥᮛᮥᮖ᮪ ᮜᮒᮦᮔ᮪ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ Huruf Latén Sunda, dahulu dikenal sebagai Aksara Walanda 'aksara Belanda') adalah susunan alfabet yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda. Alfabet bahasa Sunda terdiri dari 28 huruf alfabet latin dasar dengan beberapa di antaranya memiliki diakritik.[a] Alfabet bahasa Sunda mengenal beberapa bentuk dwihuruf berupa konsonan ganda seperti, ng, ny, kh, dan sy, dan juga vokal rangkap yang sejenis dan tidak sejenis. Alfabet bahasa Sunda merupakan sistem penulisan standar yang banyak digunakan dalam tulisan-tulisan berbahasa Sunda, penggunaannya lebih meluas dibandingkan dengan aksara Sunda itu sendiri yang lebih bersifat opsional.

Sistem ortografi yang digunakan untuk menuliskan alfabet bahasa Sunda menggunakan Ejaan Bahasa Sunda yang diatur dalam Palanggeran Éjahan Basa Sunda (Pedoman Ejaan Bahasa Sunda). Sistem ini telah digunakan sejak tahun 1998 dan revisi terakhirnya tahun 2017. Alfabet bahasa Sunda bisa ditulis dengan berbagai macam gaya, seperti huruf lepas maupun huruf tegak bersambung.

Huruf Kapital A B C D
É
E EU F G H I
J
K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Huruf Non-kapital a b c d é e eu f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
fonem IPA a b d e, ɛ ə ɤ f g h i k l m n o p k r s t u v~f w ks j z

Nama dan pelafalan

Sama seperti pada alfabet bahasa Indonesia, nama huruf pada alfabet bahasa Sunda mengadopsi penamaan dari alfabet bahasa Belanda, karena alfabet Latin pertama dikenalkan melalui pengaruh budaya dan politik Belanda pada sekitar abad ke-18 yang pada saat itu banyak digunakan sebagai sistem penulisan pada naskah-naskah Sunda klasik. Huruf-huruf dalam bahasa Sunda dilafalkan dengan cara yang sama seperti ketika dieja, sehingga huruf dalam bahasa Sunda memiliki fonem yang stabil.

Huruf & Fonem

Bahasa Sunda terdiri dari 28 huruf & fonem yang berupa 7 huruf vokal (a, i, u, é, o, e, eu) dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z).

Vokal

Bahasa Sunda memiliki tujuh fonem vokal. Jumlah ini melebihi jumlah fonem vokal yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem vokal (ɤ) yang biasa ditulis dengan dua huruf eu di dalam bahasa Sunda. Ketujuh fonem vokal dalam bahasa Sunda tersebut adalah /i/, /u/, /ɤ/, /ə/, /ɛ/, /o/, dan /a/.[1]

Konsonan

Fonem konsonan bahasa Sunda berjumlah sebanyak delapan belas buah, yakni /b/, /p/, /m/, /t/, /d/, /n/, /c/, /ny/, /g/, /ng/, /l/, /r/, /s/, /h/, /w/, /y/.[b][2]

Catatan

  1. ^ Penggunaan diakritik hanya terdapat pada satu bentuk huruf, yaitu é /e/ dan /ɛ/. Penggunaan diakritik sangat dianjurkan dalam tulisan-tulisan resmi untuk menghindari kerancuan dengan huruf e /ə/.
  2. ^ Tidak termasuk fonem serapan yang sekarang masuk ke dalam bahasa Sunda melalui bahasa Indonesia atau bahasa asing.

Rujukan

Catatan kaki

Daftar pustaka

  • Sobarna, C.; Suyitno, A.; Achmad, A. (1994). Tata Bahasa Acuan Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ISBN 9789794594155. OCLC 624396274.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

  • Pedoman Ejaan Bahasa Sunda Yang Disempurnakan
  • Kamus Sunda-Indonesia Repositori Kemdikbud
  • Kamus Bahasa Sunda-Inggris oleh F.S. Eringa
  • Konverter Aksara Latin-Aksara Sunda di kairaga.com
  • Tabel Karakter Unicode Aksara Sunda di unicode-table.com
  • l
  • b
  • s
Sejarah
Aksara Sunda
Sistem penulisan
Aksara
Unicode
Tingkat tutur
Bahasa
Kosakata
Ragam
Dialek
Banten
Pesisir Utara
Priangan
Cirebon
Non-baku
Bahasa terkait
Gramatika
Otoritas
Topik terkait